Peringatan Hari Kartini, Bangkitkan Semangat Para Puan

“PEREMPUAN adalah tiang negara. Bila perempuan di suatu negara baik, maka negara akan baik. Pun sebaliknya bila suatu negara perempuannya memiliki kualitas yang kurang baik, maka rusaklah negara tersebut,” ungkap Hetty Erwina, M.Pd. pada apel Hari Kartini pagi ini Senin, 22 April 2024.

Segenap guru, karyawan, dan siswa-siswi MAN 3 Blitar mengikuti apel peringatan Hari Kartini di lapangan sekolah sebagai bentuk mengenang jasa tokoh Kartini yang mengentaskan kaum perempuan dari penjajahan pikiran yang radikal.

Dahulu kala, perempuan hanya mendominasi di ranah domestik yakni dapur, sumur, dan kasur atau dengan kata lain perempuan hanya melaksanakan kewajiban memasak, mencuci, dan melahirkan keturunan. Namun, berkat cetusan yang digaungkan oleh Kartini, para perempuan mendapatkan hak yang setara dengan kaum laki-laki utamanya dalam pendidikan.

Dan meskipun upacara dilaksanakan tgl 22 April, diharapkan perayaan ini tidak mengurangi esensi apapun. Perjuangan Kartini memperjuangkan hak perempuan khususnya di dalam pendidikan atau lebih dikenal sebagai emansipasi wanita. Kesetaraan hak antara laki-laki dengan perempuan pada bidang-bidang tertentu. (Lis)

Ngaji Sembari Bersilaturahmi Bersama Kyai Asmawi

Para guru, karyawan, dan komite MAN 3 Blitar mengikuti siraman rohani yang dilaksanakan di Musala Al Firdaus pada Jumat, 5 April 2024. Kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan di bulan Ramadan. Siraman rohani diberikan oleh Dr. KH. Asmawi Mahfudz, M.Ag. selaku pengasuh Ponpes Al Kamal Blitar dengan membaca kitab Ihya’ Ulumuddin sebagai upaya agar seorang pendidik juga ngopeni dirinya selain mengasuh para peserta didik sehari-hari.

Kitab Ihya’ Ulumuddin sendiri merupakan kitab dari Imam Al Ghazali yang membahas tentang keutamaan ilmu. Dengan harapan bisa menghidupkan dan menerapkan ilmu agama dalam setiap lini kehidupan manusia.

“Dengan ilmu manusia mulia karena bisa mengangkat derajatnya dan ilmu itu pula yang menjadikan manusia berbeda dari makhluk yang lain,” tutur Kyai Asmawi saat memberikan siraman rohani menjelang magrib tadi.

Pada kesempatan yang sama pula, Kyai Asmawi berpesan bahwa manusia terutama seorang muslim-muslimah tidak hanya berkewajiban untuk ngaji, tetapi juga mengimplementasikan apa yang didapat ketika ngaji itu ke masyarakat. Hal ini tidak lain dan tidak bukan agar seorang manusia menjadi insan yang berguna.

Di akhir sesi siraman rohani, kepala Madrasah Aripin, S.Pd., M.A. menyimpulkan bahwa untuk menjadi manusia tidak harus terlalu ke kanan (menyerupai malaikat) dan sebaiknya tidak pula terlalu ke kiri (seperti iblis). Menjadi sewajarnya manusia yang baik sesuai keseharusannya.

Acara dilanjutkan dengan buka bersama dan salat tarawih bersama. Kegiatan ini diharapkan dapat memupuk rasa kekeluargaan warga MAN 3 Blitar sehingga mampu memberikan contoh yang baik untuk para peserta didik. (Lis)